Tempo Doeloe

Tempo Doeloe
Yang luput dari perhatian umum

Kamis, 28 Maret 2013

MISTERI CANDI RATU BOKO


Kawasan ratu boko adalah situs peninggalan kerajaan mataram kuno lebih dari seribu tahun lalu yang merupakan perpaduan corak hindu dan budha
Komplek bangunan purbakala ini pertama kali ditemukan oleh van boekholtz pada tahun 1790.
Berada di atas bukit dengan ketinggian lebih kurang seratus sembilan puluh enam dari permukaan laut
Sebagaimana prambanan dan borobudur situs ratu boko juga merupakan peninggalan masa klasik . Sifat fragmentaris bangunan keraton yang tidak utuh merupakan daya tarik tersendiri
Dan ini menjadi andalan wisata bagi desa plempoh yang coba digiatkan Joko Susanto. Pemuda paruh baya yang dalam kesehariannya bekerja sebagai penjaga loket Candi Borobudur ini tidak kenal lelah untuk memajukan dan mempromosikan potensi alam daerahnya. Meski ia pun sadar membangun desa wisata plempoh seperti yang diimpikannya tidak semudah membalik telapak tangan.
Butuh kesabaran ketekunan dan keuletan untuk merealisasikannya
Meski segudang persoalan membentang di depan mata. Problematika warga yang acuh dengan perubahan modal yang sangat minim tidak menyurutkan langkahnya untuk maju
Delapan tahun sudah ia berjuang merubah wajah desanya untuk memperoleh pengakuan sebagai desa wisata. Sebuah perjalanan panjang dan melelahkan
Baginya sekali tekad diikrarkan pantang untuk dipadamkan sebagaimana ucapan heroik bung karno yang menjadi tokoh idolanya
Kini masyarakat desa plempoh bisa memetik hasil. Desa seluas empat puluh tujuh hektar itu mulai ramai dikunjungi wisatawan. Ada yang ingin mendaki ke candi ratu boko ataupun berburu barang-barang antik yang menjadi koleksi boko gallery.
Disamping eksotisme Situs Candi Ratu Boko, desa plempoh juga memiliki kesenian tradisional Srandul,yang menjadi ciri khas Masyarakat plempoh. Sebuah tarian rakyat yang menjadi benang pengikat dan jati diri warga
Berbekal kesenian tradisional srandul kondisi geografis diantara bukit dan puluhan candi menjadikan plempoh ibarat sebuah desa di bukit seribu candi. Kini desa plempoh dan warga masyarakatnya tidak takut lagi akan terpinggirkan dan tergerus ditengah potensi kekayaan alam yang melimpah ruah

3 komentar:

  1. Maaf sebelumnya, artikel ini apakah hanya sekedar copas dr situs/ blog lain atau Anda review sendiri setelah melihat kondisi nyata dari desa wisata Plempoh tersebut?
    Apakah Anda sudah benar-benar mendapatkan informasi dari warga sekitar mengenai "desa wisata" itu secara nyata ataukah hanya secuil "kebohongan" dari pengelolanya?
    Silahkan anda main dan bertatap muka dengan tokoh-tokoh masyarakat di "desa wisata" tersebut agar anda mendapat gambaran secara jelas tentang kondisi "desa wisata" sebenarnya.
    Terima kasih.

    BalasHapus
  2. trims komentarnya mas.

    tulisan ini adalah nyata yang saya alami sendiri selama 4 malam menginap di rumah pak joko dan lihat aktivitas masyarakat disana, bukan khayalan dan copy paste..

    wassalam

    BalasHapus
  3. Bisa di jelaskan lebih tentang kesenian "SRANDUL" gan?? atau bahkan di bubuh kan fotonyaa ... untuk tugas gan ,,, trimakasih ...

    BalasHapus